Wednesday, December 31, 2008

Un Giorno Italiano : “Il Pandoro”

Memasuki Desember kali ini pemandangan yang terlihat langsung di Italia selain pepohonan dengan daun yang menguning dan berguguran juga semarak toko-toko mendandani “vetrina” dengan berbagai hiasan bernuansa Natal, selain itu juga muncul pasar-pasar kaget di perempatan-perempatan yang menawarkan berbagai barang terutama yang bisa dijadikan “regalo” atau hadiah Natal. Beberapa mal malah sudah ada yang mendirikan pohon Natal nan besar dan supermarket-pun sudah dibanjiri dengan aneka merk roti Natal. “Agak buru-buru memang kalo mengingat Natal baru diakhir bulan……”. “Pemerintah Italia memang menghimbau untuk segera menghidupkan suasana Natal dengan tujuan menggairahkan ekonomi yang rada menjurus ke krisis ekonomi dunia, demikian halnya dengan pemerintah beberapa negara Eropa lainnya seperti Prancis”…..jelas Paola pagi itu.

Sesuai dengan suasana Natal, Bagian Pendidikan DWP KBRI Roma periode kepengurusan baru memilih kelas pertamanya pada tanggal 20 November lalu dengan materi “Parliamo una delle torte classiche Italiano : Il Pandoro”. Kelas ini merupakan bagian dari salah satu program kerjanya yaitu “Un Giorno Italiano” yang bertujuan untuk mempelajari bahasa Italia beserta kebudayaannya. Untuk mempermudah komunikasi, kita mengundang guru bahasa Italia, Signora Paola Corsanego yang juga mampu berbahasa Inggris.

Kemampuan bahasa Italia yang beragam tidak menjadi hambatan untuk meningkatkan pengetahuan Pengurus dan Anggota DWP KBRI Roma. Sambil diselingi dengan bahasa Inggris, Paola, “Maestra”, menjelaskan bahwa Pandoro adalah salah satu jenis roti yang dihidangkan pada hari Natal. Bentuknya tinggi dengan delapan titik membentuk bintang biasanya dilengkapi dengan gula bubuk dalam kemasannya.

“Ga jelas dari mana asal mulanya Pandoro yang menjadi salah satu roti yang oleh Pemerintah Italia dianggap roti klasik dan diatur bahan dasarnya , antara lain terigu, gula, telur, mentega dan ragi.….waw!!! Katanya, penemu roti yang katanya juga asalnya dari Provinsi Veneto yang katanya lagi tepatnya dari kota Verona ini adalah Domenico Melegatti pada sekitar tahun 1894. Informasi simpang siur lainnya mengatakan roti ini berasal dari Austria, ada juga yang bilang asalnya dari kata “pane d’oro” yang merupakan hidangan untuk orang-orang kaya di Venesia dahulu kala……”mammamia che confusione”!!! Yang jelas keberadaan roti ini sudah begitu membumi di semua wilayah Italy sehingga tidak heran menjadi salah satu hidangan makan wajib pada hari Natal”.

Menurut Paola ada tiga jenis pandoro jika dilihat dari aspek siapa yang membuatnya. Jenis pertama adalah produk industri. Diproduksi secara masal di pabrik dan produknya bisa kita temukan di supermarket. Dari segi harga, jenis ini adalah yang paling ekonomis, alias paling murah, dengan kisaran harga €4.00-€5.00. Keberadaannya sebagai hidangan Natal turut mempengaruhi dunia bisnis, dengan persaingan merk untuk roti yang sama berjejer kalo kita pas belanja di supermarket sekarang ini……..ada Paluani, Baci, Balocco, Bauli, Motta, Tre Marie, nestle, Maina……bahkan ada yang menggunakan nama penemunya “Melegatti ”. Sebenernya agak berkesan berlebihan sih…… sebuah roti plain dengan gula bubuk sampai dikemas dengan begitu apik. Umumnya di supermarket roti ini dikemas bersama sebotol “vino” atau “wine” sebagai parsel kala berkunjung pada hari Natal.

Jenis kedua adalah “artigianali” atau produk non industri, biasanya akan banyak ditemukan di toko-toko roti kecil tanpa merk tertentu. Produk “artigianali” dijual dengan harga mencapai €10.00, jauh lebih mahal dibandingkan dengan produk industri.

Jenis ketiga adalah produk rumah tangga, a.k.a mengolah sendiri dari bahan-bahan dasarnya. Namun mengingat keberadaannya yang sangat mudah ditemukan, dan harga yang sangat beragam, jenis yang terakhir ini sangat jarang dipilih sebagai sebuah alternatif.

Pengaruhnya dalam dunia bisnis tahun ini terlihat jelas dengan akan diselenggarakannya pameran Pandoro atau La fiera Nazionale del Panettone e del Pandoro”. Pameran yang berlokasi di Provinsi Calabria ini akan dimulai pada tanggal 28 November 2008. Tentu saja di pameran ini akan terjadi pertemuan antara konsumen dengan produsen yang juga tentunya akan menggairahkan ekonomi di Italia. Sayangnya karena letaknya yang jauh maka kami tidak bisa mengunjungi event nasional pertama ini.

“Lalu? Bagaimana dengan rasanya?”........hari itu Bagian Pendidikan merasa ga “afdol” kalo membicarakan makanan tanpa mencicipinya. Untuk mengetahui bagaimana cara memotongnya, Signora Paola menunjukan kepada kami kalo “Pandoro” bisa dipotong memanjang ke bawah ataupun dengan menebangnya. Akhirnya Un Giorno Italiano edisi pertama kali ini kami sudahi dengan makan bersama Pandoro walaupun belum Natalan……eeemmmmm buonissimo!!! Ups……..ada satu tradisi yang digemari anak-anak pada hari Natal……apa sih? Mereka akan berebut untuk mengocok Pandoro dalam plastik berisi “Zucchero al Velo” atau gula bubuk……….”Allora bambini, chi vuole agitarlo?”