Wednesday, August 29, 2007

Kriminalitas

Penjambret dan pencopet banyak terjadi di Roma, Napoli, Palermo dan tempat-tempat wisata. Penjambret beroperasi menggunakan sepeda motor, umumnya mengambil tas, perhiasan atau kamera dari pejalan kaki; kadang-kadang mereka berani mengambil tas atau barang-barang yang terletak di kursi atau dashboard mobil yang sedang berhenti pada lampu merah, bila jendela mobil tidak ditutup atau di kunci pintunya. Penjambretan tas juga sering menimpa penumpang kereeta api antar kota. Perlu kewaspadaan terhadap barang bawaan terutama bila bepergian sendirian.
Pencopet beraksi di bis yang penuh sesak atau ditempat ramai seperti Stasiun Termini; di keramaian objek wisata biasanya anak-anak kecil dari kaum pendatang yang beroperasi secara bergerombol dalam kelompok empat atau lima orang dengan mengerumuni sasarannya dengan membawa koran atau karton sebagai alat pengalih perhatian.
Perlu selalu menjaga kewaspadaan, menghindarkan menyimpan dompet di saku celana, dan jangan lengah meninggalkan tas di kursi atau meja. Bila mengalami penjambretan atau pencopetan segera melapor ke kantor polisi (Questura) terdekat untuk meminta surat keterangan kehilangan. Khusus bagi para wisatawan Indonesia, jangan lupa memfoto kopi paspor agar Sub Bidang Konsuler KBRI Roma dapat lebih cepat memberikan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).